MMR

Vaksin MMR untuk anak, dewasa dan lansia

Manfaat Vaksin MMR

Vaksin MMR secara rutin diberikan kepada anak-anak di seluruh dunia sebagai bagian dari program imunisasi nasional. Penggunaannya yang meluas telah menyebabkan penurunan yang signifikan dalam prevalensi measles (campak), mumps (gondong), dan rubella di banyak negara.

Angka Kejadian MMR

Tingkat cakupan global untuk dosis pertama vaksin campak meningkat dari 81% pada tahun 2021 menjadi 83% pada tahun 2022, meskipun masih di bawah tingkat 86% pada tahun 2019. Sehingga angka ini masih harus ditingkatkan guna menekan kejadian measles, mumps dan rubella.

Manfaat Vaksin MMR

Mencegah terjadinya hal-hal dibawah ini:

  • Vaksin MMR memberikan perlindungan yang efektif terhadap campak, gondong, dan rubella, sehingga mengurangi risiko tertular penyakit-penyakit yang sangat menular ini.
  • Vaksin ini mencegah komplikasi yang terkait dengan campak, seperti pneumonia, radang otak, dan kematian, serta komplikasi akibat gondong, termasuk meningitis dan tuli.
  • Vaksinasi MMR membantu mencegah congenital rubella syndrome (CRS) pada bayi yang lahir dari ibu yang tertular rubella selama kehamilan, yang dapat menyebabkan cacat lahir yang serius.

Jadwal Vaksinasi MMR

Anak

Diberikan 2 dosis yaitu di usia 18 bulan dan usia 5 tahun.

Dewasa

Diberikan 2 dosis dengan interval minimal 28 hari

Lansia

Diberikan 2 dosis dengan interval minimal 28 hari

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi

  • Demam,
  • ruam kemerahan (dapat muncul dalam +- 1 minggu setelah vaksin)
  • nyeri dan bengkak lokasi suntikan

Hal Yang Harus Diperhatikan

  • Tunda jika demam atau infeksi akut.
  • Vaksinasi sebaiknya ditunda 3 bulan pasca mendapatkan tranfusi darah.
  • Disarankan untuk diberikan interval pemberian antara vaksin MMR dan tuberkulin test (dapat mempengaruhi).
  • Wanita yang merencanakan kehamilan, disarankan mendapatkan 2 dosis lengkap vaksin MMR 1 bulan sebelum hamil.
  • MMR dosis pertama pada anak dapat diberikan mulai usia 12 bulan apabila belum mendapatkan vaksin MR/Campak sebelumnya.

Kontraindikasi

  • Riwayat mendapatkan imunoglobulin dalam 3 bulan terakhir.
  • Riwayat imunodefisiensi.
  • Riwayat TBC aktif yang tidak diobati.
  • Riwayat terapi imunosupresif.
  • Riwayat leukimia, limfoma, atau keganasan sum sum tulang dan sistem limfatik.
  • Kehamilan
Back to top