Bingung setelah jadwal vaksin terlewat atau stok vaksin faskes terdekat habis? Yuk kenali lebih dalam tentang keterlambatan vaksin.
Pentingnya vaksinasi anak tidak bisa diabaikan, namun terkadang, jadwal yang padat atau kendala tertentu dapat menyebabkan keterlambatan dalam pemberian vaksin. Dalam artikel ini, mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai keterlambatan vaksin.
JIKA VAKSINASINYA TELAT, APAKAH BAHAYANYA PADA ANAK? MISALNYA, HARUSNYA SUDAH DIJADWALKAN UNTUK DOSIS KEDUA DTP, TETAPI TIDAK ADA, SEHINGGA HARUS MENUNGGU LAGI SAMPAI TERSEDIA
Secara medis, tidak ada efek samping yang perlu dikhawatirkan jika vaksinasi diberikan terlambat. Efek negatif dari vaksinasi terlambat adalah perlindungan optimal terhadap penyakit yang divaksinasi juga terlambat. Jika vaksinasi tidak diberikan tepat waktu, anak-anak mungkin tidak menerima perlindungan penuh dari penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi.
LALU JIKA TERLAMBAT DIVAKSIN ITU ADALAH VAKSINASI DOSIS KEDUA ATAU KETIGA, APAKAH PERLU MENGULANG DARI DOSIS PERTAMA?
Jika vaksinasi diberikan terlambat pada dosis kedua atau ketiga, umumnya tidak perlu mengulangi dosis pertama. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jika si kecil terlambat menerima dosis berikutnya, tidak perlu divaksinasi ulang dari dosis sebelumnya. Sebaliknya, anda harus segera mendapatkan dosis berikutnya setelah anda mengetahui keterlambatannya untuk mendapatkan perlindungan terbaik dari penyakit.
JIKA KITA MEMPERCEPAT JADWAL VAKSIN APAKAH DIPERBOLEHKAN?
Tidak boleh, vaksin dosis selanjutnya diberikan lebih cepat daripada interval waktu yang disarankan tidak dianjurkan. Apabila vaksin dilakukan lebih cepat dari jadwal seharusnya, yang terjadi hanyalah vaksin bekerja dengan buruk. Antibodi yang dibuat untuk melindungi tubuh dari penyakit yang divaksinasi tidak bekerja dengan baik karena jumlah antibodi dapat berkurang drastis setelah beberapa waktu. Kalau ditanya mending mana kecepetan vaksin atau telat vaksin untuk dosis kedua ketiga dst, pada prinsipnya lebih mending telat vaksin (again, bisa tergantung juga dengan kondisi dan jenis vaksinnya, jadi selalu tanyakan juga ke dokternya).
Photo by Freepik