Mengingat hal ini merupakan hal yang cukup mengagetkan banyak orang tua, yuk simak lebih mendalam tentang masalah ginjal pada anak ini!
KENAPA DISEBUT GANGGUAN GINJAL AKUT MISTERIUS?
Masih banyak spekulasi mengenai penyebabnya, mulai dari infeksi hingga keracunan bahan tertentu dari obat yang diberikan kepada anak-anak. Dokter spesialis anak biasanya melihat pasien dengan gangguan ginjal. Namun, anak ini memiliki gangguan ginjal yang cukup mengkhawatirkan karena, selain karena penyebabnya belum diketahui, penyakitnya berkembang dengan cepat. Karena itu, istilah medis yang kami gunakan untuk menggambarkan kasus ini adalah gangguan ginjal akut progresif atipikal.
OBAT SIRUP DILARANG OLEH PEMERINTAH, JADI APAKAH PENYEBABNYA GARA-GARA SIRUP OBAT ANAK?
Ini memang salah satu dugaan terkuat saat ini. Ada beberapa alasan yang mendukung kecurigaan ini, salah satunya adalah anak-anak yang dirawat dengan gangguan ginjal ini mengonsumsi obat sirop yang dicurigai mengandung bahan yang dapat merusak ginjal mereka. Namun, penyelidikan masih berlangsung, jadi ditunggu saja update selanjutnya.
LALU MENGAPA DILARANG?
Berdasarkan prinsip kehati-hatian. Jika Anda bingung tentang obat apa yang harus diberikan kepada anak Anda atau jika obat sirop telah diberikan sebelumnya kepada mereka, hubungi kembali dokter yang meresepkan obat Anda. Tanyakan kepada dokter tentang solusi, seperti apakah sirop harus dihentikan atau apakah ada pilihan lain untuk diberikan kepada anak Anda.
KAPAN HARUS CURIGA ADA GANGGUAN GINJAL AKUT MISTERIUS TERJADI PADA ANAK?
Jika anak berusia di bawah 18 tahun atau memiliki riwayat demam selama 14 hari ke belakang atau mengalami gejala infeksi saluran napas seperti batuk, pilek, atau infeksi saluran cerna seperti diare atau muntah, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika anak mengalami penurunan kencing yang signifikan atau tidak kencing sama sekali selama 6-8 jam (di luar jam tidur).
APAKAH BISA SEMBUH?
Dengan segala kemungkinan, Anda dapat mendapatkan penanganan yang memadai pada tahap awal kerusakan ginjal, terutama jika Anda memiliki penyakit ginjal. Ini penting untuk diingat bahwa jika anaknya mengalami sakit, lihat tanda-tandanya segera dan hubungi dokter.
Segera pergi ke dokter atau fasilitas kesehatan yang dapat diandalkan. Prevention always outperforms treatment. Untuk menjaga kesehatan ginjal anak, ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan.
- Penuhi kebutuhan cairan anak Anda. Ini sangat penting karena anak-anak, terutama balita, lebih rentan terhadap dehidrasi daripada orang dewasa. Selain itu, karena aliran sirkulasi darah ke ginjal menurun drastis, dehidrasi berpotensi merusak ginjal secara signifikan. Bayi usia 0–6 bulan memerlukan 700 mL cairan setiap hari; bayi 7–12 bulan memerlukan 800 mL setiap hari; anak usia 1–3 tahun memerlukan 1300 mL setiap hari; anak usia 4–8 tahun memerlukan 1700 mL setiap hari; anak usia 9–13 tahun memerlukan 2400 mL setiap hari untuk laki-laki dan 2100 mL setiap hari untuk perempuan; dan anak usia 14–18 tahun memerlukan 3300 mL setiap hari untuk laki-laki dan 2300 mL setiap hari untuk perempuan. Pastikan Anda meningkatkan jumlah cairan yang dikonsumsi anak Anda jika dia mengalami diare, muntah, atau demam lainnya.
- Anak harus dijaga agar tidak sakit. Sakit pada anak apapun berpotensi mengganggu fungsi ginjal, tidak peduli seberapa kecil tampaknya sakitnya. Seluruh keluarga harus mengikuti gaya hidup yang bersih dan sehat. Sebisa mungkin, lengkapi vaksinasi anak sesuai rekomendasi IDAI, dan sesuaikan vaksinasi dewasa sesuai rekomendasi PAPDI. Itu benar, kami menjaga diri agar tidak sakit.
- Ini adalah kesempatan bagi kita semua untuk mempertahankan prinsip rasionalitas tentang penggunaan obat. Jika anak sakit dan merasa perlu mengonsumsi obat, jangan asal memberinya obat.
- Tetap santai dan hindari aktivitas anak-anak yang tidak perlu, terutama balita. Anda harus selalu bertanya kepada guru anak-anak di sekolah tentang status kesehatan mereka. Akhir-akhir ini, saya telah melihat banyak anak kecil yang mengeluh batuk pilek, yang diduga disebabkan oleh lingkungan sekitar mereka. Batasi aktivitas anak di luar rumah jika tidak perlu banget.
Selalu waspada dan perhatikan kondisi anak anda saat sakit, bijaksana dalam menggunakan obat pada anak kita ya!
Photo by Freepik