Panduan Isolasi Mandiri Anak Dengan Covid-19

Jan 11, 2024

Panik melihat berita tentang COVID-19 belakangan ini? Apalagi ketika buah hati malah tertular dan harus isolasi, jangan bingung ikuti artikel ini!

Kami berharap Anda tidak membutuhkan informasi ini karena kasus COVID-19 telah meningkat belakangan ini. Namun, jika Anda memerlukannya atau jika Anda memiliki keluarga atau teman yang membutuhkannya, berikut adalah beberapa pegangan yang dapat Anda gunakan jika anak Anda terinfeksi COVID-19 dan masih dapat tinggal sendiri di rumah.

SYARAT PASIEN ANAK COVID-19 BISA DI ISOLASI

  • Tidak bergejala
  • Jika bergejala, gejalanya ringan (misal batuk, pilek, demam, diare, muntah)
  • Patokan gejala ringan adalah jika terdapat gejala tapi anak masih aktif, masih mau makan dan minum
  • Lingkungan rumah atau kamar memiliki ventilasi yang baik
  • Ada pengasuh/orang dewasa yang bisa memonitor kondisi anak selama isolasi mandiri
  • Untuk pengasuh, jika ada anggota keluarga yang positif covid dan isoman juga, anak bisa diasuh bersama mereka
  • Jika di rumah hanya anak yang isoman dan orang dewasa lainnya negative covid, pilih pengasuh yang tidak memiliki komorbid penyakit lain, bukan lansia, dan sebaiknya yang sudah divaksin covid. 
  • Jika pengasuh/orang tua negatif covid, anak tetap bisa diasuh dengan prokes ketat, selalu dobel masker, cuci tangan sebelum dan sesudah mengasuh anak, dan jika tidur di kamar yang sama, pisahkan tempat tidur/kasurterpisah dengan jarak minimal 2 meter.

APA SAJA GEJALA COVID-19 PADA ANAK ? 

Pada dasarnya sama seperti gejala Covid 19 pada dewasa, seperti:

    • Demam
    • Batuk
    • Pilek
    • Nyeri tenggorokan
    • Sakit kepala
    • Mual/muntah
    • Diare
    • Lemas
    • Sesak Napas

 

BEGITU MENDAPAT ANAK POSITIF COVID-19, APA YANG HARUS DILAKUKAN?

  • Paling utama, stay calm. Sedih pasti, tapi tetap kendalikan diri dan usahakan tidak panik
  • Lapor puskesmas, jika dari puskesmas tidak bisa langsung melihat kondisi anak, kementerian kesehatan bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan jarak jauh menyediakan layanan tele-medicine untuk isoman gratis, link untuk layanan tele konsultasi gratis saya taruh di akhir email ya.
  • Jika anak bisa di isolasi mandiri di rumah, siapkan sistem sokongan berupa
  1. Siapa yang mengasuh dan memonitor anak
  2. Pengetahuan tentang tanda bahaya, 
  3. Sistem monitoring harian gejala anak, 
  4. Obat-obatan, multivitamin, serta alat-alat pendukung lain. 
  5. Kontak emergency jika terjadi kegawatan (dokter keluarga/dokter anak/fasilitas kesehatan terdekat/dll)

APA SAJA TANDA BAHAYANYA?

Segera konsultasikan ke dokter/bawa anak ke IGD fasilitas kesehatan terdekat jika menemukan tanda-tanda pada anak sebagai berikut

  • Anak makin lemas, lebih banyak tidur
  • Napas cepat
  • Ada cekungan di dada anak, hidung kembang kempis
  • Saturasi oksigen kurang dari 95%
  • Mata merah, ruam, leher bengkak
  • Demam lebih dari 7 hari (Demam adalah suhu terukur >38 C)
  • Kejang
  • Tidak bisa makan dan minum
  • Mata cekung
  • BAK berkurang
  • Terjadi penurunan kesadaran

Untuk napas cepat, hitung napas anak berapa kali dalam satu menit, termasuk napas cepat jika:

  • Usia < 2 bulan : > 60x/menit
  • 2 – 11 bulan : > 50x/menit
  • 1 – 5 tahun : > 40x/menit
  • 5 tahun : > 30x/menit

 

ALAT YANG PERLU ADA DIRUMAH

  • Oxymeter (Pengukur saturasi oksigen)
  • Termometer (Pengukur suhu)

 

OBAT-OBATAN DAN MULTIVITAMIN YANG DIPERLUKAN

  • Untuk anak dibawah 2 tahun, ASI adalah dukungan terbaik untuk menguatkan pertahanan tubuh anak. Jika ibu covid negatif, tetap bisa menyusui anak yang covid positif dengan prokes ketat
  • Obat demam: paracetamol syrup dengan dosis sesuai petunjuk usia dan berat badan, bisa diberikan setiap 6 jam jika suhu diatas 38C
  • Vitamin C: Untuk usia 1-3 tahun max 400 mg/hari, usia 4-8 tahun 600 mg/hari, usia 9-13 tahun max 1200 mg/hari, usia 14-18 tahun max 1800 mg/hari
  • Vitamin D: Untuk usia < 3 tahun 400 IU/hari, Anak di atas batita 1000 IU/hari, remaja 2000 IU/hari, remaja obesitas 5000 IU/hari
  • Zinc: 20 mg/hari selama 14 hari
  • Obat-obatan lain bisa diberikan sesuai arahan dan pengawasan dari dokter.

 

PROTOKOL ISOLASI MANDIRI

  • Tetap di rumah, kecuali ada kegawatan
  • Gunakan masker seluruh anggota keluarga, anak di bawah 2 tahun tidak perlu menggunakan masker
  • Jaga jarak
  • Cuci tangan rutin
  • Menerapkan etika batuk dan bersin (selalu menutup hidung dan mulut ketika batuk/bersin, cuci tangan dengan sabun begitu selesai batuk/bersin)
  • Periksa suhu tubuh, saturasi oksigen, nadi, laju napas minimal di pagi dan sore hari.
  • Bayi tetap diberikan ASI dengan prokes ketat
  • Anak-anak diberikan asupan makanan bergizi. Beberapa makanan terbaik yang bisa diberikan pada anak misalnya, sup ayam lengkap dengan sayuran, atau makanan berkuah lainnya.

 

SAMPAI KAPAN ISOLASI MANDIRI DILAKUKAN?

  • Gejala covid 19 umumnya akan hilang setelah 14 hari
  • Jika tidak bisa melakukan evaluasi swab PCR/antigen ulang, isolasi mandiri bisa dihentikan setelah 10 hari + 3 hari bebas gejala
  • Pada beberapa pasien, bisa jadi gejalanya muncul lebih dari 14 hari, untuk kasus-kasus seperti ini, dokter yang akan menentukan jangka waktu isolasi mandirinya.

 

DAFTAR KONTAK LAYANAN TELE-KOMUNIKASI KEMENKES

  • Alodokter, https://bit.ly/alodokter-isoman
  • GetWell, https://play.google.com/store/apps/details?id=id.paquesid.getwell
  • Good Doctor, https://gooddoctor.onelink.me/Cmiw/efeba7ae
  • GrabHealth, https://grab.onelink.me/2695613898/fe73b8c5
  • Halodoc, Bit.ly/isoman_halodoc
  • KlikDokter, https://bit.ly/kd-kemenkes-isoman
  • KlinikGo, https://klinikgo.com/isoman
  • Link Sehat https://link.linksehat.com/mRMf
  • Milvik Dokter, https://milvik.id/about-us/
  • ProSehat, https://prosehat.com/wa
  • YesDok, https://bit.ly/ISOMAN-YesDok

 

Dalam menghadapi tantangan isolasi COVID-19 pada anak-anak, penting bagi kita sebagai orang dewasa untuk memberikan dukungan emosional dan fisik yang berkelanjutan. Semoga dengan upaya bersama, kita dapat melalui masa isolasi ini dengan maksimal untuk menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik meskipun dalam kondisi isolasi.

 

Photo designed by Freepik

Back to top