Bingung saat anak batuk pilek haru diberi obat apa? Simak artikel ini agar tidak salah memilih.
Balita biasanya mengalami batuk-pilek atau infeksi saluran napas atas. Dibandingkan dengan jenis penyakit lain, seperti diare, kondisi ini lebih umum. Seorang anak dapat batuk hingga delapan hingga sepuluh kali selama dua tahun pertamanya saja. Batuk pilek dapat menular dengan mudah dari satu anak ke anak lainnya, jadi mungkin lebih sering terjadi jika balita dititipkan ke tempat penitipan anak. Ini benar-benar menakutkan. Namun, untungnya, sebagian besar batuk pilek adalah jenis yang ringan dan dapat sembuh sendiri.
Batuk pilek/ selesma paling sering disebabkan oleh virus. Seorang anak bisa saja tertular dari anggota keluarga yang lain, atau dari anak-anak yang lain. Bisa langsung tertular dari batuk/bersin orang lain, atau bisa juga tertular tidak langsung lewat virus partikel yang menempel pada tangan atau baju, lalu selanjutnya mengenai si kecil (via gendong, cium-cium, belaian dll). Maka dari itu wajib selalu jangan lupa untuk cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi/balita.
Begitu virus masuk ke dalam tubuh anak dan memperbanyak diri, tanda dan gejala mulai muncul, seperti
- Hidung meler (biasanya awalnya bening, makin lama makin kentel)
- Bersin
- Demam (suhu rektal >38,3C) terutama di malam hari.
- Gak mau makan minum
- Batuk
- Rewel
- Beberapa bisa disertai leher yang agak bengkak
Jika batuk pileknya termasuk ringan, dan mungkin dapat sembuh sendiri sekitar paling lama 1 minggu.
JADI OBATNYA APA?
Tidak ada obatnya, sama seperti COVID-19, pada dasarnya infeksi virus itu kebanyakan akan sembuh sendiri. Tugas orang tua saat anak batuk pilek adalah sebagai berikut:
- Melanjutkan asupan cairan, boleh dilebihkan terutama saat demam
- Melanjutkan asupan makanan
- Memberikan terapi pendukung, misalnya jika demam (suhu rektal >38,3C atausuhu ketiak >37,5C), berikan paracetamol atau ibuprofen (salah satu aja) dengan dosis sesuai berat badan. Penurun panas bisa diberikan setiap 6 jam jika masih demam.
- Jika demam tinggi terus menerus sudah masuk hari ketiga, disarankan untuk dibawa ke dokter
- Jika hidung mampet, boleh diberikan tetes hidung larutan garam yang dijual bebas di apotek.
- Walaupun balita tampak tetap aktif, awasi terus adanya tanda bahaya.
LANTAS, TANDA BAHAYANYA APA SAJA?
Satu saja ada tanda berikut pada balita yang batuk pilek, segera konsultasi ke dokternya.
- Bayi usia di bawah 3 bulan, begitu ada gejala batuk pilek, hubungi doktermu, beberapa gejala sakit yang lebih parah (misalnya pneumonia, croup, bronkiolitis) mungkin berawal dari gejala-gejala batuk pilek ringan. Coba konsultasi dulu ke doktermu perlu diperiksa lebih lanjut atau tidak
- Kalau bayinya di bawah 1 bulan, begitu demam, tidak ada pilihan, langsung bawa ke IGD.
- Hidung kembang kempis, sela-sela iga mencekung setiap kali tarikan napas anak.
- Bibir membiru, jari-jari membiru
- Demam tinggi gak turun walaupun sudah dikasih penurun panas (apalagi kalo diatas 39 C) setelah masuk hari ketiga demam atau saat anak tampak makin sakit
- Batuk-batuk lama pada siang hari yang bertahan lebih dari 10 hari
- Menolak makan, gak mau minum, makin rewel, makin lemes.
- Tanda-tanda sakit yang mengkhawatirkan lainnya (kejang, gak kencing > 6-8 jam, dehidrasi, dll).
PENCEGAHANNYA BAGIAMANA?
Walaupun sakitnya ringan, tentu lebih baik kita mencegah balita batuk pilek. Jangan percaya mitos bahwa batuk-pilek adalah salah satu tanda pertumbuhan atau kecerdasan anak.
Untuk bayi, cara terbaik untuk mencegah batuk pilek adalah menjaga dari sumber penularanan. Jangan biarkan bayinya dicium oleh orang lain terutama yang sedang sakit. Jika seseorang di rumah menderita pilek, bahkan jika itu hanya pilek ringan, jangan dekat dengan bayinya. Virus yang menyebabkan pilek ringan pada orang dewasa atau anak yang lebih besar dapat masuk ke tubuh bayi dan menyebabkan sakit yang parah pada bayi. Ajari anak-anak Anda untuk cuci tangan dengan benar, batuk, dan bersin dengan benar.
Secara umum, dengan asupan nutrisi yang cukup dan asupan cahaya dan ventilasi yang cukup, balita dapat menghindari batuk pilek ringan.
Jika balitanya sering batuk dan pilek, seperti sebulan 2 kali, dan terus menerus mengalaminya, anda harus mengunjungi dokter agar dapat diperiksa secara menyeluruh, mungkin ada kondisi khusus yang diperlukan atau mungkin diperlukan suplemen mikronutrien tambahan.
Jika balitanya batuk pilek ringan, jelas jangan panik; tetap tenang dan kontrol situasi. Bagaimanapun juga, dokter anak terbaik untuk anak sebenarnya adalah orang tuanya sendiri.
Photo designed by Freepik