Informasi seputar menyusui bertebaran dimana-mana, membuat kita bingung yang mana yang mitos dan mana yang fakta? Jangan tertipu lagi, simak bahasannya dibawah ini!
MENYUSUI ITU MUDAH
Salah satu penyebab utama kenapa orang tua sering down saat mencoba menyusui bayi adalah karena ekspektasi awalnya adalah, menyusui itu mudah, tinggal dekatkan anak ke payudara, bayi netek, beres. Jadi begitu menemui kesulitan, orang tua jadi merasa tertekan, atau merasa gagal. Faktanya memang, menyusui itu tidak semudah itu. Memang betul, bayi lahir sudah dibekali dengan reflek untuk mencari payudara ibu. Namun, banyak ibu membutuhkan dukungan praktis untuk memposisikan bayi mereka pada payudara dan memastikan bayi melekat dengan benar pada payudara. Menyusui membutuhkan waktu dan latihan baik bagi ibu maupun bayi. Menyusui merupakan kegiatan jangka panjang sehingga ibu akan membutuhkan dukungan baik di rumah, maupun di lingkungan sekitar.
MENYUSUI MENYEBABKAN KANKER PAYUDARA
MITOS, dari penelitian yang ada, justru menyusui dapat mengurangi risiko seorang ibu terkena kanker payudara. Hal ini disebabkan karena saat proses produksi ASI dan meyusui, terdapat penyesuaian hormon di tubuh ibu, yang mengurangi paparan tubuh atas hormon yang dapat memicu terjadinya kanker payudara. Jadi jangan kawatir.
MENYUSUI ITU PASTI TERASA SAKIT
Banyak ibu merasa tidak nyaman dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan saat mereka belajar menyusui. Namun dengan dukungan yang tepat dengan memposisikan bayi mereka untuk menyusu dan memastikan bayi mereka melekat dengan benar pada payudara, nyeri pada puting dapat dihindari. Jika seorang ibu menghadapi tantangan menyusui seperti puting lecet, dukungan dari konsultan laktasi atau ahli profesional lainnya dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Penyebab rasa sakit tersering adalah lecet pada puting, dan penyebab utama lecet ini dikarenakan latch on atau perlekatan mulut bayi dengan puting yang belum pas. Soal latch on, posisi menentukan prestasi, pastikan posisi bayi saat menyusui sudah pas ya sehingga mulut bayi bisa pas juga melekatnya.
SEBELUM MENYUSUI, PAYUDARA DAN PUTING HARUS DICUCI DULU
TIDAK PERLU, Payudara bukan botol susu yang harus dicuci dahulu sebelum dipakai. Saat bayi lahir, mereka sudah sangat familiar dengan bau dan suara ibunya sendiri. Puting susu menghasilkan zat yang dicium bayi dan memiliki ‘bakteri baik’ yang membantu membangun sistem kekebalan tubuh yang sehat untuk hidup bayi. Kasian nanti bayinya bingung kalau payudaranya malah wangi sabun. Tapi kalo mau mengusap puting dan sekitarnya dengan ASI sendiri sebelum menyusui masih diperbolehkan.
BUSUI TIDAK BOLEH MAKAN PEDAS, NANTI ASI JUGA AKAN TERASA PEDAS
MITOS, busui tidak punya rekomendasi diet khusus, diet seimbang saja seperti biasa. Sedikit tips, makan yang banyak dan sering tidak apa-apa, menyusui itu membutuhkan ekstra kalori. Tidak usah takut gemuk, menyusui malah bisa bikin langsing. Walaupun rasa makanan secara langsung tidak mempengaruhi rasa ASI, tapi ASI sebenernya juga bisa mengandung esens dari tiap jenis makanan yang dimakan ibu. Dari sejumput esens yang sebenernya gak mempengaruhi rasa ASI ini, bayi terpapar dan belajar mengecap rasa. Jadi, kalau memiliki keinginan anaknya nanti gak milih-milih makanan, dan bisa makan apa aja terutama yang sehat-sehat, latih indera pengecap bayi sejak dini dengan cara ibunya memakan makanan bergizi serta banyak variasi.
IBU KURUS DISARANKAN TIDAK MENYUSUI
MITOS, bukan berarti orang kurus memiliki kualitas ASI yang buruk. Quality Assurance di pabrik ASI berjalan selalu, dan tubuh ibu walaupun kurus, bahkan walaupun malnutrisi gizi kurang pun, tetep akan memprioritaskan komponen-komponen terbaik dari tubuh untuk dijadikan bahan pembuatan ASI. Secara biologis ternyata ibu sudah ter-setting untuk hanya memberikan yang terbaik buat bayinya.
KEBANYAKAN IBU TIDAK MEMPRODUKSI ASI YANG CUKUP
Hampir semua ibu memproduksi ASI dalam jumlah yang tepat untuk bayinya. Produksi ASI ditentukan oleh seberapa baik bayi melekat pada payudara, frekuensi menyusui dan seberapa baik bayi dapat mengosongkan payudara ibu setiap kali menyusu. Menyusui bukanlah pekerjaan ‘khusus wanita’ dan ibu membutuhkan dukungan dan support system yang maksimal. Dukungan yang dibutuhkan seperti bimbingan menyusui berkelanjutan dari penyedia layanan kesehatan, bantuan di rumah, dan dukungan agar tetap sehat dengan makan dan minum yang baik.
IBU TIDAK BOLEH MENYUSUI JIKA SEDANG SAKIT
Bergantung pada jenis penyakitnya, ibu biasanya dapat terus menyusui bila sedang sakit. Ibu perlu memastikan mendapatkan perawatan yang tepat, kesempatan untuk istirahat, makan dan minum dengan baik. Dalam banyak kasus, antibodi yang dibuat tubuh ibu akan diteruskan ke bayi. Jadi bayi juga bisa mendapatkan perlindungan dari antibodi yang dibuat oleh ibu.
IBU TIDAK BOLEH MINUM OBAT SAAT MENYUSUI
Tergantung dari obatnya apa. Yang jelas, hal penting yang perlu dilakukan oleh ibu saat sakit dan periksa ke dokter adalah memberi tahu dokter bahwa ibu sedang menyusui. Ibu juga perlu membaca petunjuk obat apa pun yang ibu beli tanpa resep. Mungkin perlu ada penyesuaian minum obat pada waktu tertentu atau dalam dosis tertentu, atau untuk memilih alternatif jenis obat yang lain. Ibu juga harus memberi tahu dokter bayi tentang obat apa pun yang ibu minum.
ASI TIDAK CUKUP UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN NUTRISI BAYI
Ini betul, jika usia bayi di atas 6 bulan. Makanya kalo di atas usia tersebut, bayi mulai diberikan makanan pendamping untuk memenuhi kebutuhan tumbuh dan berkembangnya. Tapi kalau di bawah 6 bulan, pemberian ASI saja cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
Kalau bayi ASI eksklusif di bawah 6 bulan tapi kurva pertumbuhannya gak baik gimana? langsung sambung sufor gak?
Kalau kasusnya begini, langsung diskusi sama dokternya ya, mereka akan mengevaluasi manajemen laktasinya, maksimalkan ASI perah atau ASI donor, jika usia sudah dekat 6 bulan kita nilai kesiapan MP-ASInya, jika semua udah dilakukan tapi masih belum maksimal, baru kita pertimbangkan pemberian susu formula. Jadi pemberian sufor tidak secepat itu ya, benar-benar dipertimbangkan baik-baik dulu. Maka dari itu paling tidak dalam 6 bulan pertama target ASI eksklusif ini, rajin-rajin lah bertanya dan diskusi bersama dokter, bidan, kader, keluarga, dan support system lain.
Perlu diingat. Ini misi bersama, untuk memberikan ASI eksklusif. Tugas kita semua. Bukan hanya tugasnya ibu sendiri saja. Ayo kita terus berusaha memberikan nutrisi terbaik untuk si kecil dengan menghindari informasi yang kurang tepat!
Picture by Freepik