Sering mendengar istilah baby blues ? Ayo ketahui lebih mendalam.
Ketika seorang ibu menyambut kehadiran buah hatinya, senyuman dan kebahagiaan seharusnya menjadi sajian utama. Namun, di balik momen indah tersebut, ada kisah yang seringkali terabaikan baby blues. Fenomena ini membuka jendela ke dalam perjalanan emosional setelah kelahiran, mengajak kita untuk memahami dan merangkul kompleksitas perasaan yang mungkin menghampiri ibu-ibu baru
APA YANG DIMAKSUD BABY BLUES ?
Jadi baby blues, juga dikenal sebagai blues setelah melahirkan, adalah perubahan suasana hati yang terjadi pada ibu setelah melahirkan anak. Ibu sering sedih, terlihat frustrasi, lebih peka terhadap lingkungannya, merasa tidak mampu menjadi orang tua, dan kadang-kadang bahkan menangis sendirian. Lebih dari 50% ibu yang melahirkan mengalami gejala baby blues, bahkan ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa angka tersebut lebih tinggi. Itu wajar karena memiliki bayi melibatkan perubahan fisik dan mental bagi seorang wanita. Ada perubahan pada fisiknya, hormonnya, dan lingkungannya. Pada dasarnya, baby blues adalah hasil dari proses adaptasi ibu terhadap lingkungan barunya.
APA SAJA GEJALA DARI BABY BLUES ?
Mungkin karena gejala baby blues baru muncul beberapa hari setelah melahirkan, ibu dapat melihat perubahan yang signifikan dalam moodnya. Setelah merasa senang pada hari pertama bayinya, dia tiba-tiba berubah menjadi sedih atau bahkan mulai menangis beberapa hari setelah melahirkan. Selain itu, dia mungkin memiliki insomnia, sering lelah, mood yang buruk, frustrasi, sering sedih, atau bahkan mungkin menolak untuk melihat bayinya yang baru dilahirkan. Meskipun ini terjadi pada ibu, itu tidak berarti dia tidak dapat merawat bayinya dengan baik.
BABY BLUES & DEPRESI MIRIP GEJALANYA, PEMBEDANYA APA?
Betul, memang gejalanya bisa jadi mirip dengan depresi. Tapi baby blues bukanlah suatu kondisi depresi, tapi baby blues bisa berlanjut menjadi depresi pasca melahirkan. Bedanya apa? Bedanya ada di waktunya, baby blues gejalanya cenderung ringan dan dapat menghilang sendiri setelah sekitar 2 minggu. Jadi ketika gejalanya memenuhi kriteria gejala depresi dan terjadi sudah lebih dari 2 minggu, kita sudah mulai bisa mempertimbangkan kemungkinan terjadinya depresi pasca kelahiran, dimana ini penanganannya tentu berbeda dan memerlukan bantuan dari profesional dengan ekspertis yang sesuai.
JADI APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN?
Karena baby blues ini dapat pulih secara mandiri dan merupakan mekanisme adaptasi yang wajar untuk ibu, satu-satunya hal yang dapat dilakukan adalah memastikan bahwa lingkungan ibu dan sistem pendukungnya bekerja dengan baik untuk memungkinkan proses adaptasi berjalan lancar. Jika gejala baby blues tidak membaik setelah dua minggu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter Anda dan, jika diperlukan, mungkin disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli lain.
Baby blues seringkali menjadi tantangan bagi ibu karena mereka merasa sendirian dan tidak memiliki dukungan yang tepat untuk menghadapi keadaan baru mereka. Saat apapun yang dilakukan tidak sempurna atau menghadapi kesulitan, ibu merasa tidak berdaya dan tidak mampu menjadi ibu yang baik. Baby blues menjadi lebih sulit untuk diatasi oleh ibu karena tekanan dari lingkungan sekitar yang menuntut agar ibu serba sempurna. Meskipun demikian, menjadi ibu yang baik bukanlah syarat untuk menjadi sempurna. Tanggung jawab yang selalu harus sempurna ini bahkan dapat menyebabkan bayi tidak menerima hak untuk menerima yang terbaik dari orang tuanya.
Menjadi orang tua adalah perjalanan yang panjang; secara bertahap kita belajar dari kesalahan dan segera memperbaikinya. Selain itu, perjalanan ini merupakan bagian dari kehidupan seorang anak. Selama perjalanan ini, baik orang tua maupun bayi belajar banyak tentang bagaimana menjadi orang tua yang baik, bagaimana menjadi anak yang baik, dan bagaimana semua orang ingin menjadi manusia yang baik.
Picture by Freepik