Anak telat bicara? Tantrum terus menerus? Atau tidak merespon saat diajak berkomunikasi?
Kesadaran masyarakat akan autisme memang semakin kesini semakin meningkat sehingga autis selalu jadi salah satu kekawatiran orang tua ketika anaknya mengalami keterlambatan perkembangan misalnya telat bicara, atau ketika anaknya mengalami masalah perilaku misalnya tantrum terus-menerus.
AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD), KENAPA ADA KATA ‘SPECTRUMNYA’?
Itu benar karena pada anak autistik terjadi spektrum gangguan yang mempengaruhi perilaku, keterampilan sosial, dan kemampuan komunikasi mereka. Autisme adalah kondisi seumur hidup yang mempengaruhi kehidupan dan interaksi anak dengan lingkungannya. Rentang gejala anak autis sangat beragam oleh karena itu disebut “spektrum”. Ada anak autis yang gangguannya cukup parah sehingga mereka tidak dapat hidup mandiri, sering tantrum, dan lain-lain. Namun, ada juga anak autis yang dapat mempertahankan keterampilan dasar komunikasi dan sosial sehingga orang tidak tahu jika mereka adalah anak autis.
Menurut prinsip terapi gangguan pertumbuhan, perkembangan, dan perilaku lainnya, semakin cepat diagnosis dan terapi gangguan pada anak dimulai, semakin baik perkembangan anak di masa depan. Untuk itu, orang tua harus tahu tentang gejala awal anak autis ini. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, anak autis memiliki spektrum gejala yang sangat beragam dan dapat sangat berbeda di antara mereka. Keterlambatan kemampuan bahasa atau gangguan komunikasi lainnya dapat menjadi awal gejala autisme pada beberapa anak. Selain itu, beberapa orang menunjukkan gangguan interaksi sosial, seperti ketidakmampuan untuk berbicara, keingingan, dan tidak dapat berinteraksi dengan lawan bicaranya, antara lain.
Autisme sendiri bisa agak sulit didiagnosis bahkan oleh dokter spesialis anak sekalipun. Tapi ada beberapa red flag yang bisa dijadikan dasar kecurigaan jangan-jangan anak kita memiliki gangguan spektrum autisme.
BAWA KE DOKTER SEGERA JIKA DITEMUKAN RED FLAG SEBAGAI BERIKUT
USIA 12 BULAN
- Tidak bisa menengok ke obyek ketika kita menunjuk dan meminta anak untuk melihat ke obyek tersebut
- Tidak bisa melakukan gestur sederhana seperti melambaikan tangan dadah- dadah Tidak bisa berkata mama, papa, dan setidaknya satu kata lainnya
USIA 18 BULAN
- Tidak bisa menunjuk ke arah obyek yang menarik perhatiannya Tidak bisaberbicara paling tidak 10 kata dengan benar
- Tidak mampu bermain dengan imajinasinya (misal main mobil-mobilan, boneka, dll)
Usia 24 Bulan
- Tidak bisa menunjuk ke beberapa obyek atau bagian tubuh
- Tidak bisa meniru perilaku orang dewasa / anak lain yang lebih tua di sekitarnya
- Tidak bisa bicara satu kalimat dua kata dengan perbendaharaan kata kurang dari 50 kata
Usia 36 Bulan
- Tidak mampu menikmati atau tidak bisa bermain dengan orang sekitarnya
- Tidak bisa berbicara satu kalimat 3 kata
- Tidak bisa bermain berandai-andai dengan boneka atau mainan lain
Usia 48 Bulan
- Tidak bisa menyebutkan nama temannya ketika ditanya
- Tidak bisa menjawab pertanyaan sederhana (apa, kapan, siapa, dimana)
- Tidak bisa berbicara jelas
Red flag lain
- Sering tampak melamun dan memiliki dunia sendiri
- Berbicara dengan bahasa yang aneh (kata-kata buatan sendiri)
- Berbicara dengan kata atau kalimat yang diulang-ulang terus menerus (echolalia)
- Melakukan perilaku atau gerakan-gerakan repetitif (berulang-ulang)
Perhatikan bahwa beberapa red flag identik dengan gangguan perkembangan yang lain, seperti keterlambatan bicara. Itu benar karena beberapa gangguan perkembangan mungkin termasuk dalam spektrum autisme yang dialami anak. Meskipun anak autis tidak dapat disembuhkan, ada banyak terapi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak dan keluarganya. Jika ada balita yang dicurigai mengalami autisme, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak. Ini karena ada sejumlah pemeriksaan dan prosedur yang perlu dilakukan sebelum diagnosis autisme akhirnya dapat ditegakkan.
Photo by Freepik