Artikel ini terkait dengan pentingnya ASI eksklusif, mulai dari kandungan sampai keunggulan dari ASI eksklusif, yuk simak bareng-bareng!.
Kali ini kita bicara soal nutrisi bayi yuk, kenapa harus kasih ASI eksklusif, dan tahu darimana kita kalau nutrisi yang kita berikan pada bayi, sudah cukup atau belum. Ini yang kita bahas bayi di bawah usia 6 bulan, dan artikel ini juga berdasarkan dengan pengalaman pribadi penulis. Dulu ibu saya pernah bilang “Kak, dulu kamu sama si mbah umur 2 bulan disuapin pisang” saya maklum sih, saya dulu besar di desa yang jauh dari jangkauan edukasi kesehatan anak.
Nah setelah mengetahui fakta tersebut, saya lalu melakukan refleksi diri, ada kondisi apa dari badan saya yang kira-kira merupakan hasil dari efek dulu saya tidak diberikan ASI eksklusif, bukan cuman tidak ASI eksklusif, tapi diberikan makan padat terlalu dini juga. Sehingga ditemukan masalah yaitu overweight sehingga berpengaruh ke beberapa masalah berat badan saya yang harus sangat dijaga dan sekarang juga berkaitan dengan prediabetes, sehingga saya harus lebih aware dengan masalah ini.
Repot kan? Saya cuma tidak mau bayi-bayi kita ketika dewasa nanti mendapatkan kesulitan yang tidak perlu karena gak dapat ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya.
APA ITU ASI EKSKLUSIF?
Beberapa orang tua terus mempertanyakan definisi ASI eksklusif. Jadi, sampai bayi berusia enam bulan, bayi hanya diberikan ASI eksklusif. Jadi dia benar-benar tidak diberikan apa pun selain ASI tidak diberi air putih, susu sapi, pisang, atau papaya. Setelah enam bulan, makanan lain harus ditambah. Kasihan bayinya jika ASI saja tidak cukup nanti.
KENAPA HARUS ASI EKSKLUSIF?
Sederhananya, ASI adalah asupan nutrisi terbaik untuk mendukung perkembangan bayi.ASI bukan hanya susu. Ada banyak komponen bioaktif dalam ASI, yang masih belum sepenuhnya dipahami oleh banyak orang karena cairan ini diberikan langsung oleh Tuhan melalui ibu yang kita cintai ini.
Komponen ASI yang telah diidentifikasi oleh peneliti adalah sebagai berikut:
- Protein
Ada lebih dari empat ratus jenis protein yang diketahui yang berfungsi sebagai nutrisi penting dan membantu saluran cerna bayi menyerap nutrisi lainnya. Protein ASI juga membantu sistem kekebalan bayi. Komposisi protein ASI sangat berbeda dan dapat berubah sesuai kebutuhan bayi. Itu lucu. Komposi ini lebih lengkap untuk membantu sistem pertahanan tubuh (kolostrum) bayi baru lahir. Setelah bayi aman dan telah melewati fase kritis, komposisi mulai berubah untuk mendukung penyerapan nutrisi yang optimal, yang memungkinkan bayi untuk tumbuh lebih besar dan lebih panjang.
- Karbohidrat/Laktosa
Jenis karbohidrat dari ASI ada beberapa tapi yang paling dominan adalah laktosa. Konsentrasi-nya di awal-awal kehidupan bayi memang belum stabil, tapi begitu sudah lewat tiga minggu kira-kira, konsentrasi karbohidrat sudah mulai konsisten. Ini untuk supply energi bayi terutama untuk perkembangan otak bayi.
- Berbagai jenis lemak
Ada lebih dari dua ratus jenis lemak. Bayi membutuhkan lemak sebanyak ini untuk perkembangan sistem saraf pusat dan energi. Selama menyusui, pastikan bayi netek dulu sampai habis susunya di satu payudara sebelum pindah ke payudara lain karena lemak ini tidak langsung keluar saat bayi netek awal. ASI yang belakang-belakang itu, yang memiliki kandungan lemak tertinggi (hindmilk). Setiap lemak memiliki peran yang berbeda. Untuk ilustrasi, lemak-lemak rantai pendek bertanggung jawab atas energi dan pertumbuhan saluran cerna, sedangkan lemak-lemak rantai medium bertanggung jawab atas pengaturan sistem kekebalan. Selain itu, ada lemak yang disebut sphingolipids, yang didedikasikan untuk pertumbuhan sel-sel saraf otak.
- Antibodi
Sistem imun bayi belum optimal dalam membuat pasukan antibodinya sendiri untuk menghalau gempuran serangan dari luar. Makanya ibu juga memberikan pasukan antibodi yang dimilikinya lewat ASI. Bahkan, pada beberapa kasus, saat bayi terinfeksi dan ibu menyusui, kuman dari bayi bisa ditransfer bayi ke tubuh ibu, tubuh ibu lalu membuat antibodinya, lalu antibodi tersebut ditransfer balik oleh ibu via ASI untuk menghajar balik kumannya. Maka dari itu salah satu terapi bayi sakit adalah tetap disusui.
- Vitamin dan mineral
ASI juga mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh. Walaupun begitu, pada beberapa kasus mungkin bayi disarankan untuk mendapatkan tambahan suplementasi mineral dan vitamin khusus. Konsultasi dulu ya sama dokter spesialis anak untuk pemberian suplemen ini.
- Human Milk Oligosaccharides
HMO ini jenis karbohidrat khusus yang hanya ditemukan di ASI. Ternyata HMO ini adalah “makanan” dari para bakteri baik di usus bayi. Setiap jenis bakteri baik memakan HMO yang spesifik juga. Jadi HMO adalah prebiotik, yang bisa memberikan makanan bakteri baik pada saluran cerna bayi. Bakteri ini lalu menghasilkan asam lemak rantai pendek (butirat) yang mempunyai efek banyak selain untuk kesehatan saluran cerna. Butirat ini bisa membuat tenang sistem imun. 60-70% sistem imun manusia terletak di saluran cerna. Butirat bekerja dengan baik menenangkan sistem imun agar tidak bereaksi berlebihan pada makanan yg dimasukan pada tubuh. Makanya salah satu bentuk pencegahan alergi adalah dengan pemberian ASI eksklusif. Ini peran dari bakteri baik yang diberi makan oleh Air Susu Ibu. sistem imun yang optimal hasil kolaborasi bayi-ibu-bakteri usus ini lah infeksi dan penyakit autoimun juga bisa dicegah.
- Bakteri baik
Manusia butuh koloni bakteri baik dalam ususnya. Komposisi mikrobiota di usus itu awal mulanya dari sini. Karena ibu mentransfer juga bakteri baik dari ASI ke usus bayi langsung. Komposisi ini yang akan turut menentukan di masa depan nanti si bayi kualitas kesehatannya bagus atau tidak.
Memberikan ASI eksklusif adalah kunci awal jika kita ingin generasi Indonesia menjadi lebih baik yang akan menggantikan kita. Tidak perlu 100% semua bayi Indonesia; 80% sudah cukup. karena dua puluh persen terakhir dibuat untuk individu yang secara medis tidak dapat menerima ASI secara eksklusif. Di masa depan, 80% bayi yang dapat ASI eksklusif akan melindungi 20% bayi yang tidak dapat ASI eksklusif. ASI eksklusif mungkin meningkatkan kualitas hidup bayi. Namun, memang benar bahwa banyak bayi yang tidak menerima ASI eksklusif dapat bertahan hidup hingga dewasa. Dia hanya perlu mempertahankannya pada akhirnya. Benar tidak mendapat ASI Eksklusif bukan berarti tidak bisa bertahan sampai dewasa, namun akan lebih baik jika kualitas hidup anak akan lebih baik jika mendapat ASI Eksklusif.
Photo by Freepik