5 Kunci Keberhasilan Menyusui

Jan 11, 2024

Menyusui menjadi tantangan tersendiri bagi ibu, hal ini menjadi penting karena menyangkut dengan pemberian ASI eksklusif untuk anak.

Tahukah Anda bahwa hanya 49% bayi di Indonesia saat ini mendapatkan ASI eksklusif, dan 54% dari mereka pernah mendapatkan ASI pada usia enam bulan pertama mereka. Ya, itu sangat kecil. Dari apa yang kita ketahui sebelumnya, ASI sangat penting untuk perkembangan otak, hubungan ibu-bayi, dan pencegahan infeksi, alergi, dan autoimun.

Tabel berikut menunjukkan hasil penelitian yang mengidentifikasi beberapa alasan mengapa seorang ibu tidak dapat memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. Selain itu, seperti yang saya katakan di email sebelumnya, proses menyusui yang tidak mudah diharapkan membuat ibu dan sistem pendukungnya, termasuk dokternya sendiri, frustrasi. Bayi akhirnya tidak menerima kesempatan terbaik untuk gizi. Selain stres, ketidakyakinan adalah faktor lain yang paling sering menghambat pemberian ASI eksklusif. Tidak yakin dengan apa? tidak yakin dengan kualitas ASI, dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam enam bulan pertama kehidupannya. Orang tua menjadi kurang yakin untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka karena banyak orang di sekitar mereka yang tidak suka membandingkan bayi ASI eksklusif dengan bayi yang lebih kurus.

 

Meskipun menyusui memang sulit untuk diprediksi, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu menyusui berhasil, sehingga upaya kita untuk memberikan yang terbaik untuk bayi kita selama enam bulan pertama ASI eksklusif dapat berjalan seoptimal dan semaksimal mungkin. Berikut kunci-kunci penting dalam keberhasilan menyusui:

 

  • KONTAK KULIT BAYI DENGAN KULIT IBU SEGERA SETELAH LAHIR

apakah melahirkan secara spontan, vakum, atau caesar. Jika ibu dan bayi baik-baik saja menurut dokter, segera lakukan kontak kulit bayi dengan kulit ibu, atau menyusui dini. Selain itu, karena IMD baru saja dimulai, tidak masalah jika bayi belum dapat menyusui segera setelahnya. Yang paling penting dari proses ini adalah ikatan awal antara ibu dan bayi. Biarkan bayi mengenal napas, detak jantung, dan aroma ibunya. Ya, persalinan, terutama yang spontan, biasanya sangat menakutkan. Ibu dan bapak sering menangis, dan bidan teriak-teriak. Namun, begitu IMD tiba, semua tenang dan senang.

Jadi, jangan lupa untuk memberi tahu bidan, dokter, atau perawat saat mau lahiran bahwa jika tidak ada masalah dengan ibu dan bayinya, Anda ingin melakukan IMD segera. Bayi diletakkan tengkurap di atas dada ibu selama IMD. Tidak ada halangan di antara kulit bayi dan kulit ibu saat kontak kulit ke kulit. Bayi mungkin menangis kencang, tetapi itu tidak masalah. Setelah itu, dia akan berbaring di atas dada ibunya, tetap bangun dan agak aktif sambil mengeksplor kedua payudaranya. Refleks yang masih ada pada bayi akan membuatnya berusaha mencapai payudara ibu, dan puting kemudian otomatis mulai netek. Karena itu benar-benar reflek, IMD dapat dibiarkan berjalan secara normal. Jika bayinya gagal netek setelah beberapa waktu, tidak masalah; dia dapat melanjutkannya saat di ruang rawat nanti.

  • RAWAT GABUNG SETELAH LAHIR

Bayi akan dirawat di kamar yang sama dengan ibunya setelah lahir dan kondisinya stabil. Dengan cara ini, ibu dapat lebih mengenali dan memenuhi kebutuhan bayinya. Bayi akan memiliki ikatan yang lebih kuat dengan ibunya. Ibu masih dapat memberikan ASI secara teratur, baik menetek langsung maupun perah, tergantung pada kondisi bayi saat dirawat di kamar bayi atau NICU, jika bayi tidak dapat dirawat bersama ibu karena alasan tertentu.

  • CEGAH PEMBERIAN SUSU FORMULA/MAKANAN TAMBAHAN

Saya akan terus mengatakan bahwa bayi di bawah usia enam bulan mendapatkan makanan utamanya dari Air Susu Ibu. Jika diperlukan dan sesuai indikasi, susu formula yang sesuai dengan kebutuhan bayi dapat ditambahkan. Jangan terlalu mudah memberikan susu formula, pastikan bayi sudah matang dan konsultasikan dengan dokter yang merawatnya. Selain itu, beritahu dokter dan bidan lebih awal tentang keyakinan orang tua tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif.

Jika menetek tidak dapat dilakukan, jangan berikan susu formula segera. Sebaliknya, pelajari cara mengurus laktasi dan menyusui dengan bidan atau dokter yang merawat Anda. Meskipun beberapa dari kami merasa sulit untuk mengajarkan nyusui, mohon maaf ya. Ada waktu-waktu ketika semangat untuk mendapatkan ASI eksklusif sangat kuat, jadi jika dokter atau bidan menyarankan untuk memberi ASI perah, jangan sedih, bilang saja. Jika manajemen laktasi belum cukup, coba beri ASI perah. Jika ASI perah belum cukup, coba cari donor lagi. Jika itu tidak cukup, pertimbangan matang harus dilakukan untuk memberikan susu formula sesuai indikasi. 

 

  • HIDARI PENGGUNAAN DOT ATAU EMPENG

Ibu menyusui sering mengeluh bahwa bayi mereka tidak menetek sepenuhnya. Memang, bayi harus memiliki kemampuan motorik oral terbaik untuk menetek. Selain itu, penggunaan botol dot dapat menghambat kemampuan motorik oral bayi. Ketika bayi meminum susu dari botol dot, yang berisi ASI perah, bayi tidak perlu menggunakan kemampuan motorik oralnya; susu jatuh sendiri ke mulut bayi dan tetap menelan. Ini berbeda jika bayi meminum susu dengan sendok atau gelas makanan. Ini membuat bayi berusaha menyeruput susu, membuat mulutnya aktif untuk minum, yang membantu perkembangan kemampuan oral motornya. Jadi, jika anda ingin menggunakan netek langsung (DBM) dan ASI Perah, bayi anda masih dapat menetek dengan baik. Empeng memang tidak masalah jika digunakan dengan benar. Tapi digunakan ketika bayi bisa netek sendiri, yaitu setelah sebulan.

  • DUKUNGAN KUAT DARI LINGKUNGAN SEKITAR IBU

Semuanya harus mendukung situasi ini, mulai dari suami, keluarga, tempat kerja (jika ibunya bekerja di luar rumah), tetangga sekitar dan bahkan pemerintah, fasilitas kesehatan, dan tenaga medisnya. Jadi, sejak awal, kita harus benar-benar berbicara tentang lingkungan kita agar kita dapat bekerja sama untuk memberikan yang terbaik, yaitu ASI eksklusif. 

Sebagai tambahan unsur penting lainnya adalah teknik menyusui. Teknik menyusui sendiri yang benar bergantung pada dua hal: posisi ibu dan bayinya dan bagaimana mulut bayi melekat pada payudara ibu. Ibu menyusui harus berada dalam posisi yang nyaman, seperti duduk, berbaring, atau rebahan. Bayi tidak boleh melihat ke bawah saat netek, jadi posisinya harus lurus dari kepala ke bawah. Bayi dipeluk erat oleh ibunya, dengan mukanya menghadap ke payudara dan lengannya menyangga bahu dan seluruh tubuhnya (bukan hanya kepala), dan lehernya juga lurus. Contohnya adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

Untuk perlekatan, bayi harus memasukkan sebagian besar aerola payudara ibu ke mulut mereka. Bayi akan memiliki mulut terbuka lebar, bibir bawah terputar, dan dagu menyentuh payudara. Puting juga akan memanjang secara maksimal untuk mengeluarkan susu secara ideal ketika bayi mengisap payudaranya. Bayi akan kesulitan mengisap jika hanya menekan putingnya, dan putingnya juga rentan terluka. Jika bayi dapat merasakan isapan yang dalam dan teratur dan terdengar seperti gerakan menelan, itu berarti dia netek. Hanya habiskan satu payudara sampai penuh, lalu pindah ke sisi lain jika kurang. Salah satu orang bertanya kepada saya tentang jumlah waktu yang ideal untuk ibu menyusui bayinya. Patokannya terjadi setiap dua hingga tiga jam.

Sebelum menyusui, payudara tampak bertambah besar, berat, lebih hangat dan seringkali ASI menetes spontan

  • Bayi menyusu selama 10 menit untuk setiap payudara dengan proses perlekatan yang benar
  • Bayi akan tertidur dan tampak puas setelah menyusu terutama setelah menysuu payudara kedua
  • Frekuensi BAK lebih dari 6 kali sehari dan berwarna jernih
  • Frekuensi BAB > dari 4 kali sehari dengan volume paling tidak 1 sendok makan, disertai dnegan perubahan warna tinja dari hijau gelap kehitaman menjadi cokelat kemudian kuning cerah dengan biji – biji berwarna putih
  • BB bayi tidak turun > dari 10% dari BB lahir
  • BB bayi kembali seperti berat lahir pada usia 10 hingga 14 hari setelah lahir

Susu memberikan ikatan emosional dan nutrisi penting. Semoga perjalanan menyusui Anda menjadi indah, penuh kebahagiaan, dan mendalam dengan menggunakan kiat-kiat keberhasilan menyusui yang telah dijelaskan. Ingatlah bahwa setiap langkah kecil yang Anda ambil dalam menyusui merupakan pencapaian besar. Mari kita merayakan kebersamaan, kesehatan, dan kedekatan yang muncul melalui keajaiban menyusui. Ini memberikan fondasi yang kuat untuk perkembangan bayi dan hubungan yang berkelanjutan.

 

Picture by Freepik

Back to top